SBY-JK Pemimpin Amanah atau Munafik?




Perpisahan pasangan ‘Bersama Kita Bisa’ mengundang pertanyaan serta berbagai tanggapan masyarakat luas.
Sebagian orang tidak menyangka pasangan SBY-JK akan berpisah diakhir perjalanan pemerintahan mereka, yang lainnya beranggapan bahwa hal ini sudah pasti akan terjadi. Dengan kata lain dalam politik tidak ada kawan yang abadi, yang ada hanyalah kepentingan.

Walaupun masih banyak yang meragukan keputusan tersebut, namun faktanya memang sangat susah untuk mempersatukan kembali pasangan tersebut.




Pandangan berbeda juga disampaikan, Saudara Djaja dalam komentarnya di Fakta Seputar Keretakan Hubungan SBY-JK, dimana ia mengaku kecewa dengan keputusan kedua pemimpin nasional tersebut. Keputusan tersebut telah melanggar amanah dan munafik sehingga menyerukan gerakan ABS ditambah juga dengan ABJ.

SBY-JK seharusnya sadar bahwa mereka dipilih oleh rakyat adalah amanah besar. Sehingga amanah dan tanggung jawab tesebut harus diselesaikan sampai tuntas. Bukan hanya kasak-kusuk memikirkan jabatan dan kekuasaan.

Sebagaimana diberitakan Kompas, Ketua Umum NU Hasyim Muzadi juga berpendapat agar kedua pemimpin tersebut tidak saling adu argumen tentang pencalonannya masing-masing.

Disatu sisi desakan kader-kader Golkar untuk mencapreskan Jusuf Kalla juga menunjukkan sifat tidak percaya diri mereka sehingga harus menarik serta menjual figur ketua umum untuk bisa memenangkan pileg (pemilihan legislatif).

PDIP sendiri menyambut gembira rencana ‘perceraian’ kedua pasangan tersebut. Bahkan dengan nada optimis Taufik Kiemas yakin koalisi antara PDIP dengan Golkar akan terwujud secepatnya. Tanda-tanda kearah itu memang sudah terlihat dari begitu gencarnya Megawati menggalang dukungan dari wilayah Timur Indonesia. Apakah ini pertanda memang Megawati Incar JK?

Adapun tanggapan dari SBY dapat dilihat SBY Info

5 tanggapan untuk “SBY-JK Pemimpin Amanah atau Munafik?

  1. Sudah jelas secara kasat mata pandangan umum rakyat indonesia, yang tidak buta lagi pada kasat mata tidak usah terlalu jauh pemikirannya dari yang kecil2 saja namun terukur/dinilai oleh masyarakat awam dengan memberikan propaganda dari JUDUL IKLAN (menurunkan bbm 3x) itu saja sudah banyak mencibir/mengandung kontra dan diartikan penuh makna/asumsi pendekatannya :

    Amanahkah atau Munafikah ?

    Perceraian adalah penghapusan jejak sepak terjang di kabinetnya.

  2. Kita semua berharap akan muncul pemimpin Indonesia yang betul-betul amanah. Bukan berambisi mengejar kekuasaan dan jabatan. Tapi mereka yang betul-betul mau bekerja untuk rakyat.

  3. susah karena kepentingan partai diatas segala galanya, walau dipilih secara langsung tetep aja kepentingan partai akan diutamakan….

    tapi saya sendiri melihat kepemimpinan SBY-JK masih lebih baik dari sebelum ini…saya sendiri jujur salut dengan SBY-JK

Tinggalkan komentar