Teacher Abu

Walau sudah usia lanjut, badan ringkih, tapi sepak terjang ustadz Abu Bakar Baasyir membuat aparat kepolisian ketar-ketir. Dengan dalih pengamanan dalam rangka Hari Kemerdekaan, polisi pun menangkap pimpinan Jamaah Islamiyah untuk Asia Tenggara ini. Apa betul “teacher Abu” merencanakan aksi teror bertepatan dengan tanggal lahirnya, 17 Agustus 1938?

Jalan cerita tentang terorisme di Indonesia ibarat cerita sinetron. Masing-masing aktor pemerannya sudah diatur sedemikian rupa dan terkadang dibumbui dengan adegan-adegan menegangkan. Tetapi kok semuanya jadi begitu hambar? Tak ada yang menyentuh akar permasalahan. Yang muncul justru saling tuding, mencari kambing hitam.

Tayangan pemberantasan terorisme sepertinya hanya mengejar rating penonton. Tidak ada satupun yang bisa memberikan alasan yang sebenarnya kepada publik. Pihak kepolisian sibuk mengumpulkan data dan bukti sedangkan TPM berdalih bahwa ini tidak ada sangkut pautnya dengan terorisme.

Lantas, kenapa selama ini isu terorisme menjadi semacam cara untuk pengalihan isu yang lebih besar? Setiap ada isu besar akan ditutupi dengan munculnya berita aksi terorisme. Siapa sebenarnya yang memainkan semua ini? Pertanyaan ini akan terus menggantung dalam benak rakyat jika pemerintah sendiri tidak mampu memberikan penjelasan yang sebenar-benarnya.

Atau memang ada kesengajaan dari pihak-pihak tertentu untuk menghembuskan isu-isu tertentu guna menutupi isu lebih penting lainnya. Hal ini sudah patut diduga. Lihat saja kasus rekening para jenderal, kasus gayus dan sebagainya, semuanya tidak jelas. Kalau begini ceritanya kita cuma bisa melihat tontonan sinetron yang tidak akan ada habisnya.

Obama, antara Jakarta-Washington


Pelantikan Obama menyedot perhatian dunia. Hampir seluruh stasiun TV menyiarkan secara live acara tersebut. Dan mungkin inilah acara yang paling dinanti-nantikan oleh seluruh umat manusia di muka bumi ini.

Animo masyarakat yang begitu besar menunjukkan adanya expectation yang tinggi terhadap sosok presiden kulit hitam pertama Amerika ini. Ditambah lagi dengan kondisi krisis global yang membuat banyak orang kehilangan harapan untuk penghidupan lebih baik serta masa depan yang suram.

Sosok Obama yang menghabiskan masa kecilnya di Indonesia juga menambah daya tarik publik untuk mengetahui kehidupan pribadinya lebih dalam. Bahkan tak sedikit yang beranggapan bahwa dalam diri Obama telah melambangkan keterwakilan seluruh suku, ras, agama serta bangsa seluruh dunia. Tidak ada satupun sosok presiden negara adidaya tersebut yang memiliki riwayat biologis yang begitu kompleks.

Adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi kita karena sedikit banyaknya Obama tentu mengenal seluk beluk tentang Indonesia. Hal yang sangat positif bagi kerjasama strategis bagi kedua negara. Keterikatan secara psikologis bisa menjadi jalan guna memuluskan jalan diplomasi yang menguntungkan kedua belah pihak. Hanya saja ruang terbuka ini harus tetap kita jaga dari adanya riak-riak bernada pesimis akan kelangsungan serta masa depan Amerika dibawah kepemimpinan Obama serta kecenderungan bertindak agresif dari segala sesuatu yang berbau western.

Terlepas dari semua itu, semua tentu ada hikmahnya. Terpilihnya Obama sebagai presiden Amerika pun membawa angin segar bagi hubungan Jakarta-Washington. Dan pertanyaannya adalah bagaimana sikap serta reaksi Jakarta ?
wait and see…and
welcome to the new president.

11 September dan Mimpi Amerika

Hari ini tepatnya 11 September 2008 masyarakat dunia khususnya warga Amerika mengenang peristiwa runtuhnya menara kembar atau lebih dikenal dengan menara World Trade Center (WTC). Peringatan tujuh tahun tragedi tersebut cukup unik karena rakyat Amerika sebentar lagi akan mengadakan pemilihan presiden. Tak pelak lagi momen tersebut dimanfaatkan sepenuhnya oleh para kandidat. Capres dari partai demokrat Barack Obama dengan pesaingnya dari partai republik Jhon Mc Cain.
Sejak awal isu sentral dalam pertarungan kursi presiden adalah pandangan tentang terorisme. Kubu republik yang dimotori oleh presiden Bush memanfaatkan isu tersebut dalam menjalankan kebijakan pemerintahannya. Mulai dari isu negara poros setan hingga invasi ke Irak adalah buah dari isu terorisme yang selama ini didengung-dengungkan.
Namun bagi kubu demokrat isu tersebut sudah tidak relevan lagi. Keterpurukan ekonomi Amerika adalah isu yang sangat krusial dewasa ini. Isu perubahan yang diusung Obama seakan membangunkan rakyat Amerika dari tidur yang panjang. Selama ini mereka selalu dihantui oleh ketakutan akan aksi terorisme yang diciptakan oleh mereka sendiri.
Kita tidak bisa pungkiri bahwa isu tersebu mendapat sambutan hangat dari warga Amerika. Sebaliknya isu terorisme sudah menjadi basi alias tidak layak jual lagi.
Akankah Obama mampu melenggang mulus menuju gedung putih? Mari kita lihat apa yang sebenarnya yang di inginkan oleh rakyat Amerika.